JAKARTA, KOMPAS.com — Indonesia akan menyelenggarakan tiga ekspedisi kelautan di perairan Indonesia bekerja sama dengan Amerika Serikat, Australia, Timor Leste, dan China. Ekspedisi ini bertujuan mengungkap kekayaan biota laut Indonesia.
"Banyak fenomena dan informasi yang akan didapatkan melalui ekspedisi ini. Misalnya dinamika kelautannya, habitatnya, juga biota yang ada," ungkap Kepala Riset Wilayah Laut dan Sumber Daya Non-Hayati Kementerian Kelautan Dan Perikanan Budi Sulistyo di Jakarta, Jumat (7/5/2010).
Tiga ekspedisi pelayaran akan dilakukan di perairan laut selatan Jawa, yakni di Samudra Hindia, Laut Arafura di timur Indonesia, dan perairan Sulawesi Utara di sekitar Sangihe Talaud. Untuk perairan Sangihe Talaud, ekspedisi akan dilakukan kapal riset Indonesia Baruna Jaya IV dan kapal riset Amerika Okeanos.
"Okeanos akan berangkat dari Guam, Hawaii, Amerika Serikat, dan memulai penelitian bersama kita pada pertengahan Juli hingga 8 Agustus 2010 mendatang," jelas Budi.
Ia menjelaskan, perairan Sangihe Talaud mempunyai keunikan tersendiri. Di bawah permukaan air di daerah tersebut terdapat gunung berapi yang aktif. "Biota bawah laut perairan Sangihe Talaud juga unik, di sana ada udang yang bisa hidup sampai suhu 400 derajat celsius karena adanya gunung berapi. Itu juga yang akan kita riset," tutur Budi.
Ditambahkan, kapal riset Amerika Okeanos mampu merekam keadaan bawah laut hingga kedalaman 4.000 meter di dasar laut. "Itu untuk kemampuan rekam videonya, sedangkan untuk memetakan keadaan bawah laut, sonarnya mampu mencapai kedalaman 6.000 meter di dasar laut," jelasnya. Budi berharap, dengan kemampuan itu, dinamika kelautan di Sangihe Talaud dapat diketahui.
Selanjutnya, untuk perairan timur Indonesia di laut Arafura, ekspedisi akan dilakukan kapal riset Indonesia Baruna Jaya VIII atas kerja sama Australia dan Timor Leste. "Perairan Laut Arafura kan berada di dekat ketiga negara itu, maka terjadi kerja sama ekspedisi pada 10 hingga 27 Mei mendatang," kata Budi.
Sementara di perairan selatan Jawa, ekspedisi pelayaran akan dilakukan kapal riset Indonesia Baruna Jaya III bekerja sama dengan The First Institute of Oceanography (FIO), lembaga peneliti dari China. "Ekspedisi selatan Jawa akan dilakukan mulai dari perairan Sukabumi hingga ke Cilacap," jelasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar