Selasa, 01 Maret 2011

SUMBERDAYA PERAIRAN ESTUARIA

PENGERTIAN ESTUARIA menurut PARA AHLI

* Lauff (1961) : Estuaria sebagai perairan yang semi tertutup menerima air tawar yang mengalir dari daratan dan sekitarnya serta mempunyai hubungan bebas dengan laut lepas.
* Reid (1961): Estuaria sebagai perairan tertutup yang mempunyai hubungan langsung dengan laut dan keadaan lingkungannya sangat dipengaruhi oleh aktifitas pasang surut, sehingga terjadi pencampuran dengan air tawar.
* Knight (1965): Estuaria adalah saluran dimana air pasang-surut yang datang dengan arus sungai, daerah tersebut merupakan bagian dari laut yang terletak pada ujung dari muara sungai.
* Pritchard (1967): estuaria adalah suatu perairan pesisir yang semi tertutup yang mempunyai hubungan bebas dengan laut lepas.
* Odum (1972): Estuaria adalah muara sungai dimana terjadi arus pasang-surut yang mengakibatkan adanya percampuran antara air laut dengan air tawar.
* Dyer (1997): Estuaria adalah perairan yang semi tertutup yang berhubungan bebas dengan laut, meluas ke sungai sejauh batas pasang naik, dan bercampur dengan air tawar, yang berasal dari drainase daratan.

DAMPAK/PENGARUH DI ESTUARIA

* Salviana (1990): Estuaria merupakan perairan semi tertutup tempat terjadinya pertemuan antara air yang bersalinitas rendah dari sungai atau daratan dengan air yang bersalinitas relatif tinggi yang berasal dari laut. Hal ini akan mengakibatkan perairan mempunyai air yang bersalinitas lebih rendah dari laut terbukan dan lebih tinggi dari air sungai
* Ghons (1971): perairan estuaria sangat dipengaruhi oleh pasang surut dan air laut bercampur dengan air tawar yang berasal dari sungai dan mengendapkan buangan yang dibawahnya. Hal ini akan terjadi proses sifat fluvial dengan Oceanik berinteraksi dan mengakibatkan perairan estuaria yang dianggap sebagai wilayah peralihan antara habitat air laut/asin dengan habitat air tawar.
* Perkins (1974): perairan Estuaria merupakan daerah pertemuan antara air tawar dengan air laut, sehingga keadaan lingkungannya sangat ekstrim dan fluktuasinya lebih besar dari habitat air laut dan habitat air tawar. Dalam hal ini perairan bersifat spesifik (tidak mantap)/ labil sehingga sifat-sifat fisik, kimia dan biologi bervariasi.

PERANAN ESTUARIA

Peranan Estuaria dikenal sebagai daerah/ wilayah perairan yang subur dan mempunyai produktifitas yang tinggi sebagai pendukung fito-zoo plankton

* Odum (1971): perairan estuaria merupakan perangkap nutrien yang menyebabkan produktifitasnya tinggi dan subur sehingga merupakan daerah asuhan (Nurcery Ground) berbagai jenis organisme

* Mc Connughey (1974): sekitar 90% jenis ikan niaga yang pada waktu dewasa hidup di air tawar atau air laut bebas memanfaatkan estuaria sebagai tempat perawatan telur, mengasuh larva dan tempat mencari makan.

* Hurabarat dan Evans (1985): ada 4 faktor yang menyebabkan daerah estuaria mengalami nilai produktifitas yang tinggi:

* Terjadinya penambahan bahan –bahan organik secara terus-menerus yang berasal dari aliran sungai.
* Perairan estuaria umumnya dangkal sehingga cukup menerima sinar matahari untuk mendukung kehidupan organisme.
* Perairan estuaria merupakan daerah yang relatif kecil menerima aksi gelombang sehingga detritus dapat menumpuk di dalamnya.
* Aksi pasang surut selalu mengaduk bahan-bahan organik yang berada di dalamnya.


TIPE – TIPE ESTUARIA

1. Penggolongan Estuaria Berdasarkan Pencampuran Air


* Estuaria positif adalah perairan di mana jumlah air tawar yang masuk lebih besar daripada penguapan air laut maka air tawar berada di atas air laut sehingga menimbulkan pergerakan air laut ke atas mengikuti pola percampuran air tawar dan air laut. Hal ini terjadi pada bulan Oktober sampai Februari.
* Estuaria negatif adalah perairan yang memiliki penguapan air laut lebih besar daripada pemasukan air tawar, sehingga menimbulkan peregerakan air laut dari atas ke bawah. Hal ini terjadi pada bulan April- Agustus
* Estuaria netral adalah perairan yang mengalami percampuran air karena adanya penghadangan air laut terhadap air tawar yang datang. Hal ini terjadi pada bulan Maret dan bulan September.

2. Penggolongan Estuaria Berdasarkan Topografi

* Drowned river valleys, yaitu tipe estuaria yang berbentuk lembah, banyak dijumpai di daerah temperate. Kedalaman estuaria umumnya raetip dalam, bias mencapai sekitar 30 m. Masukan air tawar dari sungai relatip kecil dibandingkan dengan volume air laut ketika pasang.
* Estuaria yang berbentuk fjord, yaitu profile lembahnya berbentuk huruf U. Seperti halnya Drowned river valley, estuaria fjord ini juga banyak dijumpai di daerah temperate dan terbentuk akibat pelelehan gunung es (glaciers) ketika jaman Pleistocene. Di mulut esturia biasanya terdapat sill (dataran lembah yang mencuat), sehingga perairan di bagian tersebut cukup dangkal. Sedangkan kedalaman lembah (water basin) di bawah sill sangat dalam, bias mencapai sekitar 300-400 m, bahkan ada yang mencapai 800 m. masukan air tawar dari sungai relative besar dibandingkan dengan volume air laut ketika pasang, sedangkan yang keluar dari sungai dibandingkan dengan total volume fjord relative kecil.
* Bar-built estuaries, yaitu estuaria yang hubungannya dengan laut lepas dibatasi dengan timbunan atau palung pasir, yang biasanya berbentuk lonjong sejajar pantai. Kedalaman estuaria ini biasanya dangkal, hanya beberapa meter saja dan sering mempunyai goba atau laguna yang ekstensif, serta jalan keluar air di mulut estuaria yang sangat dangkal. Tipe ini banyak dijumpai di daerah tropis atau daerah-daerah yang pantainya aktif menerima endapan sedimen.
* Estuaria yang dihasilkan oleh proses tektonik, seperti patahan atau tenggelamnya permukaan tanah, yang memungkinkan terjadinya aliran air tawar.

3. Penggolongan Estuaria Berdasarkan Distribusi Salinitas

* The highly stratifies estuary (salt wedge estuary), air laut masuk ke sungai seperti taji (menukik ke dasar), sedangkan air tawar menuju ke laut melalui permukaan air laut yang masuk. Ketika pencampuran selesai, maka terbentuklah strata atau lapisan air, yang mana bagian bawah adalah air laut.
* The highly stratifies estuary (fjord type), estuaria ini pada prinsipnya sama dengan tipe estuaria sebelumnya (salt wedge estuary), kecuali adanya sill di mulut fjord sehingga arus pasang lebih ketat. Air tawar secara terus-menerus keluar melalui permukaan, tetapi penggantian arus pasang mungkin hanya terjadi tahunan dan tidak menentu, sehingga kondisi oksigen terlarut di dekat dasar fjord biasanya.
* Partially mixed estuary, estuaria ini dicirikan dengan efisiensi pertukaran air asin dan air tawar. Permukaan air tidak begitu asin dibandingkan bagian dasar perairan. Pencampuran air masuk dari dasar perairan dan keluar melalui permukaan terjadi di sepanjang estuaria.
* The vertically homogeneous estuary, pada estuaria ini arus pasang sangat kuat dibandingkan dengan aliran sungai yang masuk ke estuaria, sehingga pencampuran vertical menjadi intensif dan membuat salinitas di estuaria secara vertical dari dasar ke permukaan homogeny.

Sumber :


* Ir. Abdurahim Hade, M.Si. 2009. Materi Kuliah Manajemen Sumberdaya Perairan. Jurusan Perikanan. Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan. Universitas Hasanuddin.
* Supriharyono. 2009. Konservasi Ekosistem Sumberdaya Hayati. Pustaka Pelajar: Yogyakarta.

1 komentar: